5 Hal Menarik yang Dapat Ditemukan di Stasiun Malang

Malang, kota berhawa dingin yang satu ini memiliki banyak bangunan ikonik. Salah satunya adalah Stasiun Kota Malang atau yang lebih dikenal dengan Stasiun Malang. Berdiri sejak zaman kolonial Belanda, stasiun yang satu ini menjadi tempat pemberhentian kereta lokal maupun antar kota.

Stasiun Kota Malang ini menyimpan banyak keunikan baik dari segi bangunan hingga tata letaknya. Selain itu ada keunikan apa saja yang tersimpan di stasiun ini? Berikut adalah daftar keunikan yang ada di Stasiun Kota Malang yang menarik untuk diperbincangkan:

5 Hal Menarik di Stasiun Malang

hal menarik di stasiun malang

1. Dibangun dengan Konsep Stasiun Ala Kolonial Modern

Pada awal berdirinya Stasiun Kota Malang dibangun dengan mengambil model Arsitektur Kolonial Modern atau yang lebih dikenal dengan Nieuwe Bouwen. Model arsitektur ini menggabungkan antara unsur dari elemen lokal dengan unsur arsitektur khas barat. Hadirnya elemen lokal disesuaikan dengan kondisi iklim di Indonesia, yang tropis.

Salah satu ciri arsitektur ini adalah hadirnya bangunan yang berbentuk seperti kubus. Lalu ciri lain terlihat pada bagian atap yang cenderung datar. Tidak hanya itu, arsitektur Nieuwe Bouwen juga memiliki fokus tersendiri pada cahaya dan pengaturan udara di dalam ruangan. Hal tersebutlah yang menjadi sebab mengapa stasiun kota Malang punya banyak pintu dan jendela.

Baca Juga: SEJARAH UNIK STASIUN SIDOARJO BESERTA SARANA PRASARANANYA

2. Sempat Mengalami Pemindahan

Ternyata letak Stasiun Malang pernah mengalami pemindahan. Awalnya Stasiun di bangun di bagian timur rel tepatnya di depan barak militer. Namun, seiring berjalannya waktu adanya barak ini berperan menghambat perkembangan kota Malang ke daerah timur. Sehingga laju perkembangan Kota Malang justru condong ke arah barat.

Melihat perkembangan kota ini akhirnya berpengaruh pada letak Stasiun Kota Malang. Posisi stasiun yang awalnya berada di sebelah timur dinilai tidak strategis, sehingga kemudian dipindah ke bagian barat. Letak stasiun yang baru ini tepat di depan Alun-alun JP Coen, yang saat itu akan dijadikan sebagai pusat pemerintahan.

3. Bangunan Awal Terbuat dari Beton dan Jendela Baja

Saat itu pembangunan Stasiun Kota Malang bertepatan dengan isu akan adanya Perang Dunia II. Adanya perang dunia dikhawatirkan akan menggoncang kekuatan Hindia-Belanda di berbagai tanah jajahannya, termasuk Indonesia. Untuk persiapan menghadapi Perang Dunia II berbagai hal dilakukan, termasuk membuat bangunan yang tahan dari serangan musuh.

Stasiun Kota Malang termasuk dalam bangunan yang dirancang untuk menahan serangan musuh. Hal ini terlihat dari material bangunan yang dimilikinya. Sebagian besar bangunan terbuat dari beton dan memiliki jendela baja yang didesain untuk dapat tahan dari serangan bom maupun gas beracun. Untuk membangun bangunan yang tahan dari serangan, pihak militer dilibatkan sebagai penasihat dalam pembangunan stasiun.

Baca Juga: 5 STASIUN SURABAYA TERSIBUK YANG MASIH BEROPERASI HINGGA SAAT INI

4. Memiliki Lorong Bawah Tanah

Tidak hanya struktur bangunannya yang terbuat dari beton serta memiliki jendela baja, tapi juga pada lorong bawah tanah yang ada di stasiun. Fungsinya adalah untuk menjadi tempat perlindungan ketika ada serangan mendadak. Lorong bawah tanah tersebut memiliki beberapa pintu baja yang dapat dibuka tutup. Mitosnya, pintu ini terhubung dengan bangunan lain yang ada di sekitar stasiun.

5. Bertempat di Pusat Lalu lintas Kota

Stasiun kota Malang ditempatkan persis di tengah lalu lintas kota. Yakni berada di titik pusat antara Jalan Basuki Rachmad (dulu bernama Jalan Kayoetangan), Jalan Kahuripan, serta jalan Semeru, sesuai perencanaan tata kota saat itu. Letaknya yang strategis membuat stasiun mudah diakses dari berbagai sisi kota.

Baca Juga: MENGENAL STASIUN SEMARANG, STASIUN DENGAN SEJUMLAH KEUNIKAN

Stasiun Malang tidak hanya ikonik namun juga memiliki banyak keunikan, terutama dalam proses pembangunannya. Seperti hadirnya isu Perang Dunia II  yang saat itu memiliki pengaruh banyak terhadap desain dan material bangunan yang dipergunakan. Tentunya, jika ditelaah, maka memiliki sejarah yang tidak lagi ternilai harganya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *