Kereta api telah mengalami berbagai perubahan. Alat transportasi yang satu ini mempunyai jenis yang berbeda-beda dan berubah seiring dengan berkembangnya teknologi. Namun, pernahkah terpikirkan mengenai bahan bakar kereta api?
Bahan Bakar untuk Kereta Api dari Masa ke Masa
Dari masa ke masa bahan bakar yang dibutuhkan oleh kereta api berubah-ubah. Kereta api dapat bergerak sebab adanya mesin yang berfungsi menggerakkan kereta pada bagian lokomotif. Untuk dapat bergerak membutuhkan bahan bakar tertentu seperti di bawah ini:
1. Batu Bara
Kereta api yang pertama ada di dunia menggunakan tenaga uap agar dapat bergerak. Sejarah mencatat bahwa kereta uap yang pertama kali muncul adalah pada tahun 1829 yang dibuat oleh Robert Stephenson. Untuk dapat menghasilkan uap kereta api membutuhkan batu bara sebagai bahan bakar utama.
Jenis kereta api dengan tenaga uap ini menghasilkan gerak dari adanya tekanan uap yang dihasilkan oleh ketel uap yang ada di bagian lokomotif kereta api. Untuk memanaskan ketel uap tersebut pada zaman dahulu menggunakan batu bara. Namun bahan bakar batu bara ini kemudian berganti sebab batu bara terlalu mahal dan membuat kereta lebih panas.
2. Kayu
Setelah batu bara, bahan bakar kereta api kemudian diganti menjadi kayu. Alasannya tentu sederhana sebab kayu lebih murah dan mudah untuk didapatkan. Sama halnya dengan batu bara, kayu juga merupakan bahan bakar utama dari kereta api uap yang berfungsi untuk memanaskan ketel uap.
Uap yang dihasilkan oleh ketel uap tersebut akan menekan piston yang ada di mesin lokomotif untuk membuat kereta api bergerak. Seiring dengan perkembangan, kereta api tenaga uap ini juga mulai ditinggalkan sebab kereta api ini menghasilkan uap yang dapat menyebabkan polusi udara.
3. Minyak Solar
Bahan bakar kereta api selanjutnya adalah minyak solar yang digerakkan dengan diesel. Kereta api yang digerakkan oleh diesel ini dibagi menjadi 2 yaitu kereta rel diesel dan lokomotif diesel. Perbedaan keduanya adalah letak diesel pada kereta. Untuk lokomotif diesel mesin diesel hanya terletak di bagian lokomotif saja, sedangkan kereta rel diesel memiliki motor diesel pada setiap kabin gerbong.
4. Listrik
Untuk memenuhi kebutuhan transportasi dan menunjang efektivitas beberapa perusahaan lokomotif kereta mulai mengembangkan kereta dengan tenaga listrik. Tenaga listrik dihasilkan dari kabel transmisi yang dipasang pada bagian atas lintasan kereta. Keberadaan kereta listrik ini mulai dikenalkan kepada publik pada tahun 1879 dan semakin berkembang hingga sekarang.
Kereta api tenaga listrik ini lebih cepat dan ramah lingkungan sebab tidak menyebabkan polusi udara. Namun perjalanan dengan menggunakan kereta api ini akan terhambat apabila terjadi pemadaman listrik. Biasanya kereta api tenaga listrik ini digunakan untuk mengangkut penumpang dan tersedia di Kawasan perkotaan.
5. Magnet
Selanjutnya adalah bahan bakar kereta api terakhir adalah menggunakan magnet. Tenaga magnet yang digunakan untuk menggerakkan kereta ini mampu membuat kereta bergerak hingga 400 km/jam. Uniknya pada kereta api ini, badan kereta tidak bersentuhan langsung dengan rel namun mengambang sebab terangkat dan didorong menggunakan kekuatan medan magnet.
Sebenarnya kereta api jenis ini juga menggunakan listrik, namun listrik disini digunakan untuk menciptakan medan magnet. Dengan demikian kereta ini dapat bergerak dengan menggunakan tenaga magnet dan melaju dengan super cepat. Kereta api dengan kekuatan super cepat ini dapat ditemukan di negara jepang.
Baca Juga: 5 Perbedaan Kereta Ekonomi dan Eksekutif yang Jarang Diketahui
Itu tadi adalah 5 jenis bahan bakar kereta api yang berubah seiring dengan perkembangan kereta api itu sendiri. Pada perkembangannya kereta api yang menggunakan tenaga uap mulai ditinggalkan. Sebab menyebabkan polusi udara yang mengganggu. Kini dengan teknologi yang semakin maju bahkan telah tercipta kereta api dengan tenaga magnet yang dpat bergerak dengan super cepat.